Myspace Layouts & CommentsMyspace Layouts @ JellyMuffin.com

Kamis, 10 Februari 2011

Latar Belakang

Bersatu Dalam Keberagaman Untuk Perubahan (Lebih Baik)

Latar Belakang

             Perguruan Tinggi, khususnya Universitas Dehasen Bengkulu dengan ragam disiplin ilmu yang berada di dalamnya telah membentuk sebuah ruang baru sehingga kompleksitas urusan menjadi begitu bervariasi. Dan mahasiswa adalah salah satu elemen kampus yang walaupun tidak mempunyai determinan langsung seperti pejabat kampus dari level rektor sampai level pimpinan jurusan di bawahnya, namun kehadiran mahasiswa tetap signifikan membentuk iklim kampus. Sehingga menjadi penting hadirnya sebuah lembaga yang mampu merepresentasikan mahasiswa baik secara fungsi intern maupun fungsi ekstern.
              Walaupun tidak semua, konflik antarmahasiswa karena kompetisi dan kontestasi politik kampus, begitu tinggi menyedot perhatian dan energi. Sehingga tugas-tugas intelektual dan pengabdiannya menjadi terbengkelai layaknya banyak politisi negeri ini yang menghabiskan energi mengurusi kursi singgasananya daripada berkonsultasi menyambangi keinginan rakyatnya. Hal ini terjadi hampir merata di seluruh perguruan tinggi Indonesia khususnya universitas karena mempunyai komposisi disiplin ilmu yang beragam sehingga juga mempunyai entitas mahasiswa yang beragam pula, minimal dari diferensiasi keilmuannya.
Berbeda dengan sirkulasi elit dalam konteks negara bangsa seperti melalui pemilu untuk menentukan kembali presiden atau kepada daerah dan anggota dewan di parlemen. Konsep state-government tidak cocok dengan konsep student-governtment, artinya usaha kita untuk mengkontekstualisi konsep trias politica—sebagai konsep kelembagaan mainstream dalam state-government—ke ranah kampus, kita perlu merefisi dan meadaptasikannya sebaik mungkin. Karena dasar argumentasi tersebut adalah bahwa kampus adalah sebuah ruang yang hanya dihuni dengan satu payung homogeny yaitu mahasiswa yang selanjutnya hanya terfragmantasi dalam ideology dan paham (orientasi eksistensi seperti akademik minded, pergaulan minded, dan lain-lain). Berbeda dengan nation state yang komposisinya terdiferensiasi dalam beragam dimensi entitas dari suku, ekonomi, ideology, populasi, bahkan kewilayahan.
            Sehingga logika dasar hadirnya sebuah entitas lembaga mahasiswa yang disebut dengan Kabinet Mahasiswa Keluarga Mahasiswa adalah memang untuk memenuhi fungsi eksekusi dari struktur kelengkapan badan Keluarga Mahasiswa. Namun menjadi sebuah problem ketika fungsi eksekusi tersebut tidak berasal-mengakar dan tidak bertujuan-menyasar dari/ke mahasiswa. Sehingga sebuah aspek representasi dan mekanisme kerja yang demokratis menjadi urgen bagi BEM KM. Aspek professional (layaknya pejabar karir di birokrat) dan skill (layaknya di Unit Kegiatan Mahasiswa) secara beriringan berada setelah aspek representasi ini terpenuhi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar